Mengenal Cerita Pusat Pendidikan Polisi Militer
RIWAYAT
BERDIRINYA PUSAT PENDIDIKAN
POLISI
MILITER
(ADHITA KARYA WICAKSANENG NAYA)
Penyelenggaraan
perang yang menjadi tugas pokok kemiliteran dalam abad modern ini sudah
meliputi segala aspek kehidupan, dan karenanya maka lingkungan kemiliteran
tidak hanya meliputi lingkungan masyarakat militer. Untuk itu dalam perjalanan
sejarah Pusdik Pom tidak terlepas dari proses medernisasi ABRI dalam mendidik
prajurit “Gajah Mada” semata, akan tetapi menyangkut pelaksanaan
pendidikan di luar lingkungan ABRI.
Organisasi
Corps Polisi Militer telah diresmikan pada
tanggal 22 Juni 1946, setahun lebih awal dari penyerahan kedaulatan yang
terjadi pada tanggal 22 Desember 1949. Berdirinya Corps Polisi Militer pada
saat itu dilandasi oleh semangat perjuangan dan aspirasinya dicetuskan melalui
Divisi Gajah Mada yang berjiwa “Satya WIra
Wicaksana”. Inti dari jiwa itu senantiasa melekat pada dada setiap warga “Baret Biru” bahkan menjadi pedoman
hidup sehari-hari yang akhirnya dikenal dengan “Panca Dharma Corps”. Selaku Komandan yang meminpin Corps Polisi
Militer pada waktu itu adalah Komodor Suryadi Suryadarma alm, disamping jabatan
beliau selaku Kepala Staf APRI. Serah terima jabatan Komandan Corps Polisi
Militer kemudian dilakukan dari Komodor Suryadi Suryadarma kepada pejabat baru
Kolonel Gatot Soebroto alm. (terakhir Brigjen, Wakasad). Secara organisator
Corps Polisi Militer dibagi menjadi dua bagian besar. Corps Polisi Militer D
(disingkat Cpm D Jawa) dengan komandannya Letnan Kolonel A.Y. Mokoginta alm.
(terakhir Letjen TNI), dan Corps Polisi Militer S (disingkat Cpm S Sumatra)
dengan komandannya Letnan Kolonel Widya (sekarang Brigjen Purnawirawan
Pepabri).
Untuk
mengisi kebutuhan oraganisasi dengan pengadaan “sumber daya manusia” Corps
Polisi Militer mulai mendirikan lembaga pendidikan didua wilayah, yaitu di Jawa
dan Sumatra. Jakarta, Malang dan Madiun merupakan kota yang mendapat prioritas
pertama untuk mendidik para Perwira Cpm. Di Madiun (dengan lokasi daerah
Sarangan) pendidikan spesialisasi Opsir Polisi Tentara merupakan pendidikan
kejuruan tingkat perwira. Dari sini pulalah antara lain Letjen Pur. Norman
Sasono (terakhir menjabat Pangdam V/Jaya) mengeyam pendidikan kepolisian.
Sedangkan Kolonel Cpm Purn. Mhd. Husni Tambunan alm antara lain salah seorang Perwira
Cpm yang mendapat pendidikan kejuruan di Sumatra yaitu Bukir Barisan.
Menjelang
perang kemerdekaan ke-II, pendidikan latihan Cpm terpaksa dihentikan. Seluruh
warga “Baret Biru” pada saat itu bahu membahu beserta laskar rakyat serta
kesatuan tentara lainnya, turut berjuang mengusir penjajah dari bumi pertiwi
tercinta ini.
Setelah
penyerahan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, Komandan Cpm D (Corps Polisi
Militer “Jawa”), Letnan Kolonel A.Y. Mokoginta yang berkedudukan di Yogyakarta
melaksanakan pemindahan pendidikan Corps Polisi Militer Pusat Latihan (CPM-PL)
yang berlokasi di Yogya ke daerah Cimahi (Jawa Barat).
Hal
tersebut dilaksanakan sesuai perintah pelaksanaan pimpinan APRI untuk
menyelenggarakan pendidikan terpusat bagi seluruh kesatuan tentara R.I. Dengan
demikian seluruh kesatuan tempur, bantuan tempur serta satuan bantuan
administrasi dijajaran Angkatan Darat mulai berlokasi di daerah Cimahi, kota
yang terkenal kemudian sebagai “Kota Militer”. Untuk diketahui lokasi
pendidikan Cpm-PL (1949) selama di Yogyakata berada sebelah timur Kantor Pos
Besar jalan Secodiningratan.
Pada
saat itu Komandan Cpm D, Letnan Kolonel Cpm A.Y. Mokoginta memerintahkan Mayor
Cpm Setiadi menjabat selaku Pembina lembaga pendidikan CPM-PL, kemudian
menyerahkan tanggung jawab selaku Komandan CPM-PL kepada penggantinya, Mayor
Cpm Sakri (sekarang pengusaha wiraswasta di Surabaya). Serah terima jabatan
lembaga Pendidikan CPM-PL dari Mayor Cpm Sakri kepada Kapten Cpm Suryo Sudiyono
ditandai oleh perintah seluruh warga Pendidikan CPM-PL menepati “Kota Militer”
di Cimahi. Perintah tersebut disampaikan Komandan Cpm D Letnan Kolonel Cpm A.Y.
Mokoginta pada tanggal 3 Oktober 1950.
Adapun
tempat pendidikan seta perumahan bagi para guru militer serta Karyawan sipil
sementara menempati gedung-gedung di jalan Sriwijaya Cimahi.
Gedung-gedung
tersebut terkenal dengan sebutan “Gedung Delapan”, karena terdiri dari delapan
buah gedung utama type E sebagai fasilitas prasarana pendidikan. Dewasa ini
gedung-gedung tadi menjadi tempat tinggal para anggota TNI-AD.
Hari Jadi Pusdik Pom
Pada
tanggal 11 Oktober 1950 pembukaan Lembaga Pendidikan Polisi Militer di Cimahi
ditandai oleh peristiwa penting yaitu : Serah terima jabatan komandan yang lama
dari Kepten Cpm Suryo Sudiyono kepada penggantinya, Mayor Cpm Soejono Koesoemotirto
alm. (Letkol Cpm Pa Pom Terr VII/Diponegoro).
Demikian
untuk selanjutnya nilai kepentingan tersebut akan terus diukir sebagai kenangan
hari jadi Pusat Pendidikan Polisi Militer Angkatan Darat. Yaitu setiap tanggal
11 Oktober seluruh warga besar lembaga pendidikan merayakan ulang tahun Pusdik
walaupun dengan sederhana namun hikmat,.
P3M meliputi P3M “A” dan P3M “B”
Dasar
pemikiran untuk membentuk Pusat Pendidikan Polisi Militer “A” (P3M “A”) serta
Pusat Pendidikan Polisi Militer “B” (P3M “B”) adalah untuk pengembangan sistem
pendidikan AD pada saat itu, melalui pendidikan pembentukan serta pendidikan
pengembangan spesialisasi. Seperti kesatuan tentara yang lain maka Cpm pun
melaksanakan dua macam pendidikan bagi anggotanya dengan pengisian bekal mental,
ketahanan fisik serta ilmu pengetahuan kepolisian.
P3M
“A” ditugasi menangani pendidikan basis (dasar infantry) yang pada saat itu
diselenggarakan di Sekolah Dasar Infantri (sekarang Pusdik Ang) selama tiga
bulan. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Polisi Militer di
Kader School Militair Police (sekarang Sesusif Jln. Gatot Soebroto, sebelah
utara lapangan Rajawali Cimahi). Mulai tahun 1951 itu Kader School Militair
Police menjadi P3M “A” di bawah naungan Komando Kordinasi Komandan Pusat
Pendidikan Polisi Militer (KMD P3M). Adapun yang menjabat Komandan P3M “A” saat
itu Kapten Cpm S. Gondo (Mayjen Pur. Direktur Balai Pustaka). Pada bulan
Februari 1953 dibuka lembaga pendidikan kepolisian P3M “B” (lokasi S.K.I. Jln.
Baru Cimahi). P3M “B” tersebut sekaligus bernanung di bawah KMD P3M dengan
komandannya Kapten Cpm, Soedarto Soeditono alm (Brigjen, Ketua umum Pertina).
P3M “B” banyak mendidik jenis pendidikan pembentukan “tempur”.
Hasil
Pendidikan P3M “A” dan P3M “B”
Seperti
diketahui KMD P3M (pada saat itu masih CPM-PL) sudah mampu menghasilkan para
perwira lulusan sekolah calon instruktur angkatan pertama. Pendidikan tersebut
merupakan pendidikan spesialisasi Cpm dengan Satf pengajar (Gumil) sebagian
besar dari anggota Nederland Missi Militer (Brigjen Moedjono, lulusan
pendidikan calon instruktur angkatan ke-I pernah menjabat Dan Pusdik Pomad
ke-10, dan Kadis Provad). Disamping pendidikan instruktur inti (cern
Instruktur), KMD P3M menyelenggarakan pendidikan Basis (dasar infantry) selama
tiga bulan. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Polisi Militer di
Kader School Militair Police (kemudian menjadi P3M “A”, sekarang Sesusif di
Jln. Gatot Soebroto Cimahi).
P3M
“A” kemudian banyak mendidik para perwira CPM dan para calon Perwira angkatan
pertama merupakan salah satu godokan P3M “A” (Brigjen Sarjono, Dan Pas Wal
Pres).
Disamping itu P3M “A”
membuka pendidikan Komandan Kompi PM dan Kursus Ulang (Her Schooling) seperti
Sus Pa Staf II (Op. Pom) dari daerah-daerah. Secaba Pom angkatan pertama
(recruit pengadaan tentara sukarela – Milsuk yang berasal dari sekolah umum)
merupakan pendidikan berikutnya yang berlangsung 11 bulan (Kolonel Cpm
Soepangat, Ass Intel Pom ABRI, lulusan Secaba Pom ini). Selain P3M “A” telah
berhasil mendidik para siwa/ pelajar maka pada tahun 1952 Komandan P3M mulai
membuka pendidikan di P3M “B” dengan jenis pendidikan Rajasa PM bagi Ta dan Ba
Pom. (Letkol Cpm D. Sulyana Salah satu lulusan Bintara Rajasa Pm, sekarang Ka
Dis DLLAJR Jabar). Tahun berikutnya pada bulan Pebruari 1953 dibuka pendidikan
untuk recruut golongan Tamtama (calon bawahan PM – Recruut Bwh PM) dengan
jumlah ratusan anggota. Perkembangan pendidikan pada tahun-tahun berikutny mulai
tahun 1955 P3M “B” banyak mendidik Pa, Ba, dan Ta, khususnya dalam rangka
mengisi ketrampilan serta kemahiran spesialisasi selaku Prajurit Polisi
Militer. Dengan terbentuknya Direktorat Polisi Militer dengan Skep Pangad no.
Kep-862/8/1968 tanggal 12 Agustus1968 maka P3M berubah menjadi Pusat Pendidikan
Polisi Militer Angkatan Darat.
P3M
“A” kembali diserahkan kepada SCI (Sekolah Chusus Infantri, Sesusif sekarang).
Sedangkan P3M “B” sekarang yang dikenal dengan Pusdik Pomad, menjadi lembaga
pendidikan kepolisian militer mengambil alih tugas pokok P3M “A” sebelumnya,
serta melaksanakan tugas tanggung jawab sebagai Pusat Pendidikan Polisi Militer
Angkatan Darat sampai kini.
Pusat
Pendidikan Polisi Militer (PUSDIK POM) didirikan pada tanggal 11 Oktober 1950
di Cimahi, dengan nama PPPM. P3M ini terbagi dua tempat masing-masing bertempat
di kompleks SESUSIF (S.C.I.) Jln. Jenderal Gatot Soebroto sekarang yang disebut
PPPM “A” dan ditempat lain ialah PUSDIK POM sekarang ini, yang pada waktu itu
disebut PPPM “B” atau lebih dikenal lagi dengan sebutan “BAMBUKAMP”.
Dalam
menghadapi kemajuan-kemajuan pendidikan C.P.M. khususnya dan Angkatan Darat
pada umumnya, pada waktu itu maka kira-kira tahun 1952 PPPM “A” dan “B” dilebur
menjadi satu kompleks dan satu komando, dan atas kebijaksanaan AD pada waktu
itu PPPM “A” untuk kompleks pendidikan S.C.I. (SESUSIF), sedangkan PPPM “B”
menjadi PPPM atau PUSDIK POM sekarang ini.
Sesuai
dengan kemajuan dan perkembangan istilah-istilah dan singkatan di lingkungan
AD, maka PUSDIK POM telah mengalami tiga kali perobahan istilah dan singkatan,
pertama PPPM (Pusat Pendidikan Polisi MIliter), istilah ini digunakan dari tahun
1950 sampai dengan tahun 1962, kedua RINPOM (Resimen Induk Polisi Militer)
istilah ini digunakan dari tahun 1962 sampai dengan tahun 1963 dan yang ketiga
PUSDIK POM (Pusat Pendidikan Polisi Militer) dari tahun 1964 hingga sekarang
ini.
4.
Pejabat Komandan
Sejak
berdirinya pada Pusdikpom telah Mencapai usia 67 tahun, dan selama ini telah
berganti Pimpinan (Komandan), masing-masing adalah:
1. Mayor
Cpm Soedjono Koesoemotirto, sebagai Komandan PPPM “A” dan “B” yang pertama,
menjabat DAN dari tahun 1950 sampai dengan 1954.
2. Mayor
PM Soedirgo, sebagai Komandan PPPM yang kedua, menjabat Komandan dari tahun
1954 sampai dengan tahun 1957.
3. Kapten
PM Soetardhio, sebagai Komandan PPPM yang ketiga, menjabat DAN dari tahun 1957
sampai dengan tahun 1959.
4. Letkol
Cpm Slamet Martosoediro, sebagai Komandan PPPM yang keempat, menjadi DAN dari
tahun 1962 sampai dengan tahun 1961.
5. Letkol
Cpm Tjokroprannolo, sebagi Komandan yang kelima, menjabat DAN dari tahun 1962
sampai dengan 1963.
6. Letkol
Cpm Soegeng Djarot, sebagai Komandan RIN POM (PPPM) yang keenam, menjabat DAN
dari tahun 1962 sampai dengan tahun 1963.
7. Letkol
Cpm Moeljono, sebagai Komandan PUSDIK POM yang ketujuh, menjabat DAN dari tahun
1964 sampai dengan 1965.
8. Kolonel
Cpm Soedarman, sebagai Komandan PUSDIK POM yang kedelapan menjabat DAN dari
tahun 1965 sampai dengan 1966.
9. Kolonel
Cpm Soemarsono Brotopranoto, sebagai Komandan PUSDIK POM yang kesembilan,
menjabat DAN dari tahun 1967 sampai dengan 1972.
10. Kolonel
Cpm Abung Kusman, sebagai Komandan PUSDIK POM yang kesepuluh, menjabat DAN dari
tahun 1967 sampai dengan 1972.
11. Kolonel
Cpm Carol Senduk, sebagai Komandan PUSDIK POM yang kesebelas, menjabat DAN dari
tahun 1972 sampai dengan 1974.
12. Kolonel
Cpm Carol Senduk, sebagai Komandan PUSDIK POM yang keduabelas, menjabat DAN
dari tahun 1974 sampai dengan 1979.
13. Kolonel
Cpm Mhd. Husni Tambunan, sebagai Komandan PUSDIK POM yang ketigabelas, menjabat DAN dari tahun
1979 sampai dengan 1982.
14. Kolonel
Cpm IGK. Manila, sebagai Komandan PUSDIK POM yang keempatbelas, menjabat DAN
dari tahun 1983 samapai dengan sekarang.
15. Kolonel
Cpm Mohamad Memet Rahmat komandan Pusdikpom yang ke lima belas dari tahun 1988
s/d 1991.
16. Kolonel
Cpm Edi Pattinasarane Komandan Pusddikpom yang ke enam belas dari tahun 1991
s/d 1993.
17. Kolonel
Cpm M.A.R. Sompotan komandan Pusdikpom yang ke tujuh belas dari tahun 1993 s/d
1996.
18. Kolonel
Cpm Kamran Gumilar Komandan Pusdikpom
yang ke delapan belas dari tahun 1996 s/d 2000.
19. Kolonel
Cpm Suryo Hariyanto, S.IP Komandan Pusdikpom yang ke Sembilan belas 2000 s/d
2001.
20. Kolonel
Cpm Hendragiri waaspadadjati Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh dari tahun
2001 s/d 2004.
21. Kolonel
Cpm Achmad Sulaiman, S.H Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh satu dari tahun
2004 s/d 2005.
22. Kolonel
Cpm Hawas Mu’in Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh dua dari tahun 2005 s/d
2008.
23. Kolonel
Cpm Iran Saefudin Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh tiga dari tahun 2008 s/d
2010.
24. Kolonel
Cpm M. Jayusman, S.H Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh empat tahun 2010 .
25. Kolonel
Cpm MalikiMift. S.IP, M.H Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh Lima dari tahun
2010 s/d 2012.
26. Kolonel Cpm Djuhendi Sukmadjati Komandan
Pusdikpom yang ke dua puluh Enam dari tahun 2012 s/d 2014.
27. Kolonel
Cpm Rudi Yulianto Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh tujuh dari tahun 2014
s/d 2015.
28. Kolonel
Cpm Wahyu Sapto Nugroho, S.H. Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh Delapan dari
tahun 2015 s/d 2017.
29. Kolonel
Cpm Ekoyatma Parnowo, Komandan Pusdikpom yang ke dua puluh Sembilan dari tahun
2017 sampai sekarang.
PERKEMBANGAN OPERASI PENDIDIKAN
Pusat
Pendidikan Polisi Militer Angkatan Darat yang sudah berdiri sejak tahun 1950,
mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan khusus bagi personil Polisi
Militer untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang semakin lama membutuhkan
ketrampilan tehnis anggotanya sesuai dengan kemajuan organisasi itu sendiri.
Untuk dapat melaksanakan pendidikan dengan bagi maka operasi pendidikan
memegang peranan yang penting. Yang dimaksud dengan opersi pendidikan adalah
kegiatan pengoprasian setiap pendidikan sehingga dapat berjalan sesuai dengan
jadwal dan waktu yang telah ditentukan. Sejak berdirinya dari tahun 1950,
Pusdik Pom telah mengoprasikan bermacam-macam pendidikan dari tingkat Perwira,
Bintara dan Tamtama bahkan pendidikan non militer anatara lain dari PT. Gatuda,
PN. Pertamina, Batan, DLLAJR,PSSI Garuda dan yang terakhir ini adalah dari PT.
Pindad. Pernah juga Pusdik Pom mendidik tentara dari luar negeri yaitu dari
Laos dan Perwira Malaysia. Jika dihutung banyaknya pendidikan yang telah
dioprasikan hamper mencapai jumlah 388 gelombang,diikuti 4230 siswa dan pelajar
(catatan sampai Juli 1984), baik yang bersifat militer dan non militer seperti:
Kursus Pengamanan Fisik bagi personil Perusahan Dagang Negara, Kursus Orientasi
Dasar Kemiliteran bagi calon Karyawan PN. Pertamina dan Kursus Dasar
Keprajuritan bagi Pemain PSSI Garuda dan sebagainya.
Adapun
Siswa Militer yang telah dididik di lembaga pendidikan berasal dari kesatuan
AD, AU, AL dan Kepolisian Republik Indonesia, hal ini berkembang terus sejak
berdirinya organisasi POM ABRI pada periode 1972 – 1984.
Ditinjau
dari perkembangan operasi pendidikan di Pusdik Pom ini telah mengalami pula
berbagai perubahan system pelaksanaannya yang disesuaikan pula dengan
perkembangan organisasi Pusdik Pom, dimana dari tahun 1950 samapai dengan tahun
1970 pelaksanaan operasi pendidikan seluruhnya ditangani oleh Asisten
Pendidikan ajaran. Namun dengan adanya perkembangan organisasi Pusdik Pom, maka
operasi pendidikan mulai dari tahun 1970 penanganannya telah dekembangkan tidak
hanya oleh Tim Gumil, Dep-Dep, Aslitbang dan Bag Mindik. Hal ini dimaksudkan
untuk lebih menyempurnakan pelaksanan operasi pendidikan itu sendiri.
Dalam
menangani operasi pendidikan, kadang-kadang ada beberapa pendidikan yang
memerlukan tenaga pengajar yang khusus karena ada beberapa mata pelajaran yang
khsus pula. Dalam hal ini Pusdik Pom mengadakan koordinasi dengan lembaga
pendidikan umum antara lain dari Unpad, STKS maupun Biro Statistik yang ada di
kota Bandung.
Jika
pelaksanaan pendidikan tersebut di atas dikaitkan dengan perkembangan
organisasi CPM, maka akan dijumpai pendidikan semasa Corps bernama:
1. MBPM
(tahun 1950 samapai dengan tahun 1965).
2. DITPOM
(tahun 1966 sampai dengan tahun 1971).
3. DISPROVAD/POM
ABRI (tahun 1971 sampai dengan 1984).
Sedang lembaga pendidikannya
sendiri mengalami perubahan nama, sebagai berikut:
1. CPM
PL (tahun 1950 sampai dengan tahun 1951).
2. PPPM
“A” dan PPPM “B” (tahun 1951 sampai dengan tahun 1955).
3. PPPM
(tahun 1955 sampai dengan tahun 1959).
4. RINPOM
(tahun 1959 sampai dengan tahun 1963).
5. PUSDIKPOM
(tahun 1963 sampai sekarang).
by veks_mp
Komentar
Posting Komentar